Sekali Amir telah jatuh sakit, maka oleh ibunya ia dibawa ke rumah
sakit. Dalam proses pemeriksaan, supaya Amir tidak merasa tegang, sambil
menunjuk telinga Amir, dokter berkata dengan nada setengah senda
gurau: "Si upik, ini hidungmu bukan?"
Sesudah mengamat-ngamati dokter itu sebentar, Amir menolehkan
kepalanya ke arah ibunya dan dengan serius berkata: "Bu, kita rupanya
perlu ganti seorang dokter, dia sampai hidung dan kuping pun tak
jelas, bagaimana dia bisa mengobati sakitku?"